Tidak Tahu

Tidak tahu, berani sumpah pokoknya tidak tahu. Tidak tahu malam ini mau nulis apa ya? Setelah seharian di kantor demi persiapan akreditasi 18 April mendatang hingga pulang jam 16.30  waktu setempat. Sehabis isya juga duduk di depan laptop lagi untuk mengerjakan tugas kuliah hingga pukul 22.00 waktu setempat.

Ngintip dikit di chat ODOP, sudah ratusan chat dan lagi-lagi sedang pada olah vokal, eh salah. Olah typing maksudnya. Beberapa kali absen list post juga nampak menyela obrolan-obrolan setinggi cintaku padamu, bukan! Setinggi gunung merbabu, salah! Himalaya. Ngga kuat nanjak meeeeen.

Tutup whatssapp, buka facebook, tutup fecebook buka blogger, mengerjap sebentar kemudian menulis judul, TIDAK TAHU. Tutup blogger buka bbm, sudah sepi.

Teringat kembali tugas untuk minggu ini yaitu menuliskan tentang pengalaman ter"uhuy" katanya bang Syaiha. Ketua RT komplek ODOP.

Berpikir lagi, pengalaman macam apa ya? Susah sekali memilahnya ternyata. Dari sekian banyak pengalaman yang begitu asyik untuk diceritakan, tapi justru jadi bingung ketika ditanya pengalaman mana, seperti apa yang paling menarik. Sebenarnya saya mau protes dengan epispde tulisan wajib minggu ini, bang Syaiha memang suka aneh-aneh. Wait wait, justru karena aneh-aneh itu tadi kemudian imajinasi diuji seperti algojo mukulin sapi sampai jadi abon, beneran abon.

Tapi yasudahlah, apalah daya mata sudah mulai meredup. Bagai obor kehabisan minyak.

So, sampai keluhan ini tersusun beberapa alinea pun, belum ada ide yang bener-bener cling blink blink klotak gedebugh. Ah, terserah lah. Yang penting saya ngepost aja hari ini.

Qumlo Tuproq? Apakabar? Masih pada menunggu episode selanjutnya kah? Oke mungkin harus diusahakan. Tapi untuk saat ini keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menceritakan alasan MOLIYA VAZIR mengintip SAMO dan VAZIR FIKRL.

Bubuk Kopi, dimana? Yah, akhir-akhir ini saya merasa Tata dan Narai kehilangan sosok jati diri. Kok jalan ceritanya jadi absurd gara-gara episode pernikahan yang tidak jelas itu ya, padahal sebelumnya terasa menegangkan ketika mereka duduk di ruang baca di episode mendeskripsikan ruangan. Saya saja sampai tak kuasa membayangkan betapa gantengnya Narai dengan mata menatap kosong jauh, jauuuuuuh sekali. *eh

Ada baiknya episode pernikahan aneh iti dihapus saja mungkin.

Nah sekarang malah jadi curcol deh, banyak banget pula. Padahal tadi tidak berencana nulis apa-apa. Begitulah, terkadang kita mempermainkan orang lain dengan kalimat yang kita susun. Tapi kadang, saya dipermainkan juga dengan kalimat yang mengalir dari otak melalui jari, jarinya pwegeeeelll men.

Di akhir kata, saya merasa post kali ini garing, segaring sehelai daun yang terkena musim kemarau tuju tahun berturut-turut. Kemudian ketika diinjak, PYARRR, hancur berantakan kemana-mana.

Sudah deh, saya capek. Berantakan.

Sumber gambar : google

Share this:

JOIN CONVERSATION

3 komentar: