Penak

Pernah dengar, slogan yang berbunyi : Aku ki wonge penak, tapi ojo sak penake dewe karo aku. Yak, sering banget.

Bagi yang paham bahasa jawa tentu mudah mengartikan kalimat pendek tersebut. Bagi yg belum paham, artinya : saya orangnya enak, tapi jangan seenaknya sendiri dengan saya.

Slogan ini sederhana, tapi maknanya mendalam. Bagaimana kita diatur dalam hubungan antar manusia atau hubungan sosial.

Pasalnya, kita mau melakukan apapun itu terserah pada kita sendiri. Dengan 1 syarat, tidak mengganggu orang lain.

Gangguan seperti apa yang dimaksud?
1. Gangguan fisik
2. Gangguan visual
3. Gangguan audio
4. Gangguan sudut pandang dan pemikiran

Gangguan fisik
Kita bisa melakukan apa saja, asal jangan sampai mengganggu fisik orang lain. Seperti melukai dan lain sebagainya.

Gangguan visual
Ketika seaeorang melakukan sesuatu yang 'tidak ngepenakke' untuk dilihat. Maka ini menjadi gangguan visual bagi orang lain. Iya kalau hidup di gua sendirian. Mau jungkir balik pun tidak akan ada yg merasa terganggu maupun peduli sekalipun.

Gangguan audio
Segala sesuatu yang 'tidak ngepenakke' itu, bisa jadi menimbulkan suara-suara yang tidak menyenangkan bagi orang lain.

Gangguan sudut pandang dan pemikiran
Apapun bentuknya, meski tidak nampak secara kasat mata mengganggu secara fisik, visual maupun audio. Tetap saja akan meninggalkan kesan bagi seseorang. Orang lain yang melihat suatu tindakan tidak selaras norma mungkin diam saja dan tidak terlihat terganggu. Akan tetapi, ia akan memiliki sebuah pemikiran dan penilaian terhadap suatu hal. Jika segala sesuatu yang buruk itu terus mengganggu secara pikiran. Hal ini dapat menyebabkan orang lain berfikir hal semacam ini baik-baik saja, tidak merupakan hal yang tabu.

Maka, sakpenake dewe ini dapat mempengaruhi orang lain untuk menyimpang.

Mungkin kita duperlakukan baik oleh orang lain, bukan berarti kita bisa terus meminta kebaikan dari orang tersebut. Terkadang seseorang dihadapkan pada suatu kondisi dimana ia juga butuh pengertian.

Maka, jangan meminta orang lain melakukan sesuatu yang justru membuat ia melakukannya dengan tidak ikhlas. Pertama, orang tersebut capek. Kedua, orang tersebut menjadi enggan terhadap kita. Ketiga, ia menjadi tidak ikhlas membantu kita. Bahkan suatu saat kita bisa jadi dianggap terlalu mendikte karena kita tidak peduli dengan kondisi orang lain.

Muslim yang baik adalah dimana saudaranya selamat dari mulut dan tangannya. Artinya, kita dilarang dholim terhadap sesama.

Bagaimanapun juga, kita tidak mau juga di dholimi, Kan?

Maka, perlakukan orang lain dengan hormat dan menghargai. Sebagaimana kita ingin diperlakukan juga. Orang yang tidak bisa menghargai diri sendiri, menyebabkan ia kurang paham bagaimana menghargai orang lain.

Banyak hal yang sebenarnya bisa kita lakukan tanpa meminta bantuan dari orang lain, alias merepotkan mereka.

Maka, selagi hal itu mungkin. Akan lebih baik dilakukan sendiri.

Jangan sampai sesorang berkata.
Aku ki wonge penak, tapi ojo sak penake dewe karo aku.

Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari sedikit-sedikit merepotkan orang lain. Semoga Allah selalu membantu kita mengatasi urusan kita. Lebih baik lagi kalau kita yang membantu orang lain mengatasi masalah kita.

##
Pict by google

Share this:

JOIN CONVERSATION

3 komentar: