Tidak Lagi
Rasakan musim ini
Ia menyentuh hingga ke lapis sepi
Mengucapkan padaku dingin yang gemericik
Atau berbisik-bisik, dari gerimis hening
Rasakan musim ini
Ia hadir dengan luar biasa
Ia menempati masa yang bukan miliknya
Apa ia serakah
Atau terusir
Rasakan musim ini
Ia datang teraniaya
Berkat hari-hari dengan mentari nelangsa
Duhai waktu
Kini aku berlagu sepi
Berharap aroma udara kembali
Ketika masanya ia menguap
Ketika masanya ia mengembun
Lalu tak perlu risau berharap kepada langit
Karna ia menyembunyikan makna wajahnya
Rasakan musim ini
Ia limbung tiada pasti
Kadang muram durja dan tetiba tertawa
Suatu kali ia gembira lalu tersungkur duka
Duhai waktu
Tidakkah kau rasakan musim ini
Berganti, datang pergi, tiada ku mengerti
Lalu, ada yang mengendap di dasar hati
Ragu-ragu, menemani selalu
Jetis, 26 Oktober 2016
##
Pict by google
Nice poem
BalasHapus