Sebantal Susu & Seonggok Begor

Jalan-jalan
Yah, setidaknya sekali atau dua kali dalam sebulan kita perlu melakukan kegiatan jalan-jalan ini. For what? Refreshing, sejenak meninggalkan kehidupan monoton yang terus kita perjuangkan. Ibarat perangkat komputer, otak kita perlu di refresh dengan beberapa hal baru. Atau sesuatu yang lama namun sudah jarang dilakukan.

Saya sendiri paling suka jalan-jalan. Kemana saja, tidak perlu jauh-jauh yang penting bisa mengendorkan ketegangan pikir. Kalau perlu yang jauh dan sedang menderita kantong kering, cukuplah ada uang bensin dua puluh ribu sampai lima puluh ribu sudah sangat menyenangkan bagi saya. Hal terpenting dari jalan-jalan bagi saya adalah menikmati jarak perjalanan, sampai ke tempat tujuan dan bisa menikmati waktu di tempat tujuan.
Perjalanan kali ini tidak jauh dari rumah. Tujuan utamanya adalah Cimory on The Valley, Resto and Milk Factory. Yang terletak di Jalan  Raya Soekarno Hatta km 30 Bergas, kabupaten Semarang.

Ada yang belum pernah kesana mungkin? Wisata murah daerah Semarang ini. Seperti saya sendiri yang baru pertama kali berkunjung. Pun kunjungan ini dalam rangka refreshing bersama teman-teman kantor selepas kepenatan padat selama dua bulan.
Cimory on The Valley ini sangat ramai. Berbagai kunjungan datang dari dalam maupun luar kota. Pribadi maupun partai, eh.

Saya menaiki sepeda motor untuk sampai kesana. Pintu masuk yang tepat di samping jalan raya besar membuat tempat ini mudah ditemukan. Meski macet berkenaan dengan keluar masuknya kendaraan dari dan ke halaman parkir Cimory terkendali. Udara panas kota Bergas lumayan membuat gerah.

Akan tetapi tenang saja, begitu masuk ke Cimory kita akan mendapatkan gantinya perjuangan berpanas-panas di jalan. Sepeda motor dikenakan tarif parkir 2000 rupiah, cukup murah bukan untuk ukuran resto sekelas Cimory.



Masuk ke dalam kita dihadapkan dengan berbagai pilihan. Saya langsung menuju pintu masuk Cimory Farm. Dikenakan tiket 10.000 rupiah dan di pakaikan gelang sticker bertuliskan CIMORY FARM dan mendapatkan 1 buah kupon untuk ditukar dengan susu sesuai persediaan Cimory Factory.
Jalan tangga menurun bertemu dengan pemandangan taman-taman kecil dengan berbagai bunga dan tanaman rumput di tepian tangga beton. Lalu ada 3 ekor sapi beku (patung) dengan mengenakan handuk sedang menyiapkan susu dengan nampan. Mereka bertiga berdiri di atas tugu di tengah kolam.



Berjalan lebih kedalam, ada tiga ekor sapi lagi dengan posisi duduk dan berdiri memegang plakat besar bertuliskan CIMORY. rasa-rasanya saya ingin memeluk sapi-sapi itu. Tampang mereka imut-imut sekali. Pantas banyak pengunjung antri untuk bisa berfoto dengan mereka. Dan saya beserta teman-teman, lunayan dapat banyak foto bersama sapi-sapi itu.
Turun lagi ke bagian lebih bawah. Kami bertemu dengan Farm Cimory. Setelah menunjukkan gelang di tangan dan menukar kupon susu. Kami berjalan melihat sapi-sapu putih hitam belang yang besar-besar sekali. Kandangnya tidak bau. Saya berusaha mendapatkan pose terbaik dengan sapi-sapi ini meski tidak cukup memuaskan.



Setelah melihat sapi, kami berjalan lagi dan menemukan dua botol raksasa susu sapi rasa anggur dan entah apa satunya. Ukurannya setinggi saya. Dan kamu tidak menyia-nyiakan untuk selfi heppy lagi. Herannya, kami semua memang hobi berfoto. Jadi ketika ada kamera siaga, kami pun cepat tanggap. Dengan caping-caping yang di cat hitam putih semacam bulu sapi, kami mengambil beberapa foto bersama botol susu raksasa ini.



Jalan kaki berlanjut menuju bagian bercocok tanam. Bunga-bunga cinta, eh salah, bunga-bunga matahari berjejer rapi di tepian lahan. Sayang sekali saya lupa untuk mengambil selfi dengan mereka. Padahal posisi dan pencahayaan cukup bagus.


Terus ke dalam kami menemukan rumput pagar yang dipotong artistik sehingga terbaca sebuah tulisan : Cimory Farm. Kami berfoto dan duduk bersama sambil menikmati susu bantal dari Cimory. Rasanya enak sekali. Jujur saya baru pertama kali merasakan susu Cimory, kali ini. Kami mendapat susu sapi rasa kedelai. Sedikit ganjil awalnya, karena kedelai pun bisa di ambil sarinya untuk dihadikan susu.
Setelah susu habis, kami berjalan lagi dan menemui kolam ikan dengan air-air mancur, bunga-bubga yang saya tidak tahu namanya. Dan kami pun segera keluar dari Farm.



Arah memutar dan menuju pintu keluar, kami melewati resto cimory. Disana disediakan berbagai menu, ada banyak pilihan dengan posisi resto yang bisa melihat landskap di bawah. Indah sekali.



Namun kami tidak makan disana. Kami melanjutkan perjalanan dan keluar dari Cimory. Menuju arah ambarawa, tepatnya di Bawen. Kami masuk ke sebuah kedai bebek goreng yang terkenal yahud di kalangan masyarakat bawen, ambarawa, salatiga, ungaran dan sekitarnya. Tersebutlah resto Bebek Goreng Pak Eko.

Di resto minimalis ini kita disuguhi berbagai menu bebek goreng dengan berbagai bumbu. Pilihan sayur yang banyak sekali. Bahkan minuman khas orang jawa masa dulu pun tersedia. Yang paling spesial dari resto ini adalah sambalnya. Bagi penyuka pedas, sambal Bebek Goreng Pak Eko amatlah menggugah selera. Meski saya sendiri tidak berani makan banyak, tapi dijamin ketagihan saking nikmatnya. Penyuka pedas akan senang sekali mampir ke resto Pak Eko. Soal harga? Wah, jangan bandingkan. Puas dengan rasanya, kriuknya, empuknya, dan pedasnya.

Cukup untuk perjalanan menyenangkan untuk sebantal susu Cimory dan seonggok Bebek Goreng Pak Eko.

Siapapun kamu yang jalan-jalan ke Semarang, tepatnya Kabupaten Semarang jangan lupa untuk menjajaki tempat-tempat recomended ini yah.
Setelah episode ini bakal dibocorin juga wisata yahud lainnya.

Oke sampai ketemu lagi di eL jalan-jalan yak. Selamat jalan-jalan. Happy Easy Going Enjoyng.

Share this:

JOIN CONVERSATION

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar