Untukmu

Kusadari
Semua jalanku tak berarah kepadamu
Mungkin saja diri ini
Memikirkanmu
Aku kini tlah berdua
Dan tak seindah cinta yang lalu
Yang jalan dan jalin tanpa restu
Ku akhiri namun tak berakhir
Kuhindari
Hati tak ingin berpisah
Bila kau dengan yang lain
Sesungguhnya ku tak rela

*

Duhai, engkau yang telah membawa pergi cintaku. Mungkin kau tak perlu tahu, namun aku sungguh berhak mengatakannya kan?. Aku disini baik-baik saja. Hatiku mengucap masih hanya padamu. Seperti ketika kenangan yang kita ciptakan dengan sembunyi-sembuyi dulu, terlalui.

Lebur berbaur kosakata kita, membentuk lembar demi lembar sejarah. Sejarah yang akan tetap kita simpan rapat-rapat di dalam perpustakaan pribadi. Tidak banyak yang tahu, hanya aku kamu dan alam menjadi saksi nyata. Pun dia membisu merahasiakannya.

Duhai engkau, aku disini baik-baik saja. Merajam setiap mili asa yang muncul tak terkendali, sepanjang hari. Memberikan pemahaman dan kerelaan kepada sukmaku, perjalanan kita tiada restu.

Duhai engkau, aku disini baik-baik saja. Berusaha melepaskan tali-tali kekang yang berdzikir setiap hari. Tali-tali yang berusaha menggapaimu kembali, karena aku tiada rela engkau pergi.

Duhai engkau, kita sepakat mengerti. Tuhan memisahkan kita tanpa sempat bersama. Lalu langkah kita harus menjauh satu sama lain. Kita tidak akan bertemu dalam sebuah simpul, nantinya. Membangun cerita dari pasir kehidupan, tanpa saling memiliki.

Duhai engkau, aku disini baik-baik saja. Aku tiada sendiri, menemukan pilihanku kini. Ia adalah buku-buku lapuk dengan goresan tinta menghujam pada kertasnya. Aku membacanya setiap hari, berulang tiada peduli mentari muncul atau rembulan terbit. Buku-buku tentangmu, yang kutulis dengan penghayatan masa lalu.

Duhai engkau, aku tiada sendiri. Kau tahu? Kita harus terus melangkah. Menanam takdir kita, sendiri-sendiri. Menapaki jejak-jejak yang menjauh, kita tidak pernah tahu kapan mata angin berbalik arah. Mengubah jejak membawa pertemuan.

Duhai engkau, aku masih tiada rela. Akan tetapi aku baik-baik saja, berusaha memahami keikhlasan nafas tanpa tandangmu, setiap hari.

20022016, Bandungan

#terisnpirasi dari Rossa "Kini"

Sumber gambar : https://www.google.co.id/search?q=jejak+kaki+di+pasir&client=ms-android-asus&prmd=inmv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjvod211obLAhVQwo4KHeoaATEQ_AUIBygB&biw=320&bih=488#imgrc=65r3UFinCwpOZM%3A

Share this:

JOIN CONVERSATION

2 komentar: