Benteng Kaleng


Benteng, siapa yang tidak tahu? Pada masa lampau benteng adalah simbol kekuatan. Benteng menjadi batasan untuk menjamin keamanan. Jika peperangan terjadi, orang-orang berlindung di balik benteng. Jika para tentara sudah mati, orang-orang disembunyikan oleh benteng. Benteng juga menjadi simbol kepercayaan. Benteng adalah seonggok makhluk mati yang menghalangi ketakutan.

Jadi sebelum saya semakin ngelantur ngetik tentang benteng nih. Yang ingin saya katakan sebenarnya adalah mengenai issue (baca saja isu) terbaru. Di sisi lain, kejadian ini sebenarnya adalah bencana. Namun tentu saja, kemudian tak berselang lama setelah bencana terjadi, isu-isu dilempar seperti peternak memberi makan ayam dan bebeknya. Ayam dan bebek ribut riuh rendah, kasak-kusuk disana sini. Kandang menjadi begitu ramai, bahkan ada yang mulai saling mematuk jengger temannya, ada pula yang nyosor bulu sayap bebek lainnya. Bahkan yang lebih miris, ada diantara mereka yang melompat le atas punggung ayam lain demi mendapatkan serbuk isu tersebut. *eh

Jadi begini, di televisi maupun di media sosial baru-baru ini digemparkan dengan berita gempa di negara tetangga kita. Tentu teman-teman tak asing mendengarnya karena sudah terjadi beberapa hari yang lalu. Nah setelah bencana itu terjadi, kemudian isu-isu mulai bertebaran. Kebetulan hari ini sebenarnya saya mau menulis tentang film Inside Out yang saya tonton hari Minggu kemarin. Namun, alhamdulillah ya (bergaya ala princess syahrini) tanpa sengaja mata saya nyantol pada sebuah link berita di FB dengan judul yang kurang lebih bunyinya "yang akan membuat pemerintah negara **** (sensor) malu dalam bencana gempa yang menimpa negara mereka".

Saya sudah scroll up scroll down dan berita itu masih berkacak pinggang di depan mata saya. Saya merasa, ini berita kok sudah dikibas datang lagi kibas datang lagi *eh. Akhirnya saya sentuh link tersebut dengan jari jempol dan saya membacanya penuh khidmat seperti anak-anak SD sedang mengehningkan cipta.

Mari kita langsung ke TE KA PE *ala talkshow trans7.

Beton yang digunakan untuk membangun rumah susun tersebut ternyata tidak sepenuhnya beton. Namun bagian dalamnya di isi dengan kaleng minyak kosong. Sehingga masyarakat mengira bangunan beton 17 lantai tersebut layak huni karena penampakan luarnya sungguh meyakinkan. Tak disangka begitu terkena goncangan gempa bangunan tersebut ambruk begitu saja seperti mainan lego yang di sentil oleh kakek. Sudah baca berita itu? Yep, pasti sudah. Kalau belum, saya yakin kalian kemudian akan mencari tahu, tapi saya yakin sudah pada baca berita ini kok, hehehe. Plak!!!

Nah letak permasalahannya disini, kita semua turut prihatin atas kejadian tersebut melihat banyaknya korban jiwa, korban luka, maupun korban materi. Bahkan para korban kini tidak memiliki apa-apa dan bahkan harus mengungsi. Belum lagi biaya rumah sakit bagi mereka yang terluka. Biaya pemakamam bagi mereka yang meninggal. Yang paling miris adalah justru orang-orang yang ditinggalkan, orang-orang yang sehat dan selamat dalam kejadian tersebut. Kenapa? Mereka sudah membayar untuk beton yang mereka huni. Tapi entah bagaimana bisa berubah menjadi kaleng minyak kosong dan rapuh. Masih lumayan kalau kalengnya berisi minyak penuh sehingga volume dan kepadatan mungkin masih mumpuni. Tapi ini?

Begini jadinya jika benteng hati kita yang harusnya padat, kuat, kokoh tak tertandingi (bak semen gresik) menjadi kosong dan banyak rongga. Ia tergoda untuk mengosongi sebagian tembok benteng yang orang lain percaya untuk meneduhkan dari panas dan menghangatkan dari dingin. Ketika benteng kita berlubang-lubang dan banyak rongga, niscaya kita akan mudah terluka (tergoda) oleh hal yang membutakan mata. Apalagi ketika disentil dengan nol koma sekian skala ritcher dari kekuatan gesekan bumi, ia ambruk, luluh lantak. Dan kita kehilangan diri kita sendiri, pula.

Hanya itu yang bisa saya sampaikan, sekian dan terimakasih atas perhatiannya. Sampai jumpa.

Baaaayyyyyyy you (*monyong ala bayu skak)



Sumber gambar :
1. https://www.google.co.id/search?q=benteng&client=ms-android-asus&prmd=minv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiOjdifiejKAhUBmZQKHaJEAFkQ_AUICCgC#imgrc=kf6__Os3H2fbUM%3A

2. creenshoot

Share this:

JOIN CONVERSATION

7 komentar:

  1. Aku jujur malah baru tau berita itu mbak rina

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba aja cari di fb. Aku malah langsung tau kena dikabarin tmen2 yg pada kerja disana.

      Hapus
  2. Wah aku baru tahu mb maslah beton berisi kaleng, kayak toples kong guan yang isinya udah ganti kerupuk :))))

    BalasHapus
  3. Walah ternyata malah kaleng kosong. Demi memangkas biaya pembangunan, tapi mengorbankan keselamatan orang lain :(

    btw, folbek blog mbak el :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya tuh, ngga berperasaan banget. Korupsi dana kayanya kasusnya.

      Oke mba annisa

      Hapus
  4. mbak pinter ya bikin analogi hati dengan benteng.
    hmmmm, salut deh. jempol

    BalasHapus