Idaman?
Ketika ditanya mengenai kriteria pasangan idaman, saya sungguh tidak punya. Beberapa kali jatuh cinta kepada pria-pria, lalu bagaimana jikasaja jatuh cinta itu lebih dahulu menawan hati daripada mengukur sebuah kriteria. Namun tetap saja ada beberapa kesamaan diantara mereka, orang-orang yang membuat saya jatuh hati.
Awalnya, saya menyukai pria yang cerdas, karena itu tampak keren di mata orang-orang, tapi tidak bertahan lama. Di bagian waktu yang lain, saya mencari lelaki yang bisa meluruskan pola pikir saya yang terkadang amburadul. Berjiwa petualang dan sederhana.
Lagi-lagi, tetap saja tidak bisa dipungkiri bahwasanya jatuh cinta bisa menguasai diri lebih dulu daripada ukuran kriteria. Lalu, perasaan itu akan bertahan atau tidak, tergantung pola-pola yang berlangsung setelahnya.
Ketidak logisan saya ketika jatuh cinta pernah sekali waktu mendapat komentar pedas dari sahabat-sahabat saya, tidak cocok lah, apalah. Tapi tetap saja, saya menyukai seseorang tidak bisa berdasarkan ukuran.
Ukuran kriteria pasangan idaman tidak pernah mengusik diri saya. Saya biasanya jatuh cinta pada hal-hal sederhana yang amat manusiawi dari diri seseorang. Seperti caranya berbicara, senyumnya, atau sebuah ketidak sopan santunan alias blak-blakan.
Seseorang yang tampil apa adanya, sederhana, jauh lebih menyenangkan untuk diajak bicara. Dapat menjadi teman tanpa sungkan mengkritik atau kadang mencela.
Poin paling penting dari kesemuanya adalah kenyamanan. Bahkan ketika jatuh cinta tak terbalas. Ketika saya nyaman mencintai seseorang, ya saya akan tetap padanya selama mungkin, meski dalam beberapa kurun waktu tak terbalas. Betapa luar biasanya sebuah rasa nyaman.
Selain kenyamanan, poin lain yang tak kalah penting adalah kompromi. Apakah seseorang bisa kompromi dengan kepribadian saya, dengan hobi saya, kegilaan saya, prinsip-prinsip dasar hidup yang saya yakini.
Jatuh cinta, kenyamanan, dan kompromi tidak bisa di pisahkan bagi saya. Pasangan idaman akan terbentuk seiring berjalannya waktu, tidak serta merta menjadi urutan list sebuah rencana. Ketika jatuh cinta dirangkul dengan kenyamanan dan kompromi, maka kriteria-kriteria akan muncul. Kurang dan lebih yang saling mengisi itulah yang menjadi kriteria pasangan idaman.
###
10DayKF
Pict by google
Wes nemu wonge? Wkkk....
BalasHapusKoyo welut, mrucut terus,wkwkwwkk
HapusWes nemu wonge? Wkkk....
BalasHapusCinta ini... Kadang-kadang tak ada logika... Jreng... Jreng...
BalasHapusTarik maaang
HapusTetep nggak bisa didescripsikan...apalagi nt klo dah ketemu jodoh halalnya...pasti bilang oalah koyo ngene tho..
BalasHapusWkwkwk,, bundaaaaa.. Komen anda sangat menyentuh
Hapus