lucunya syar'i (bag 4)

TIDAK DIBILANGIN

Masalahnya adalah, bagaimana jika ibunya sendiri tidak berhijab? Ayahnya sendiri tidak mengarahkan? Keluarga besarnya yang berhijab tidak mengajak? Atau seluruh keluarga besarnya juga tidak berhijab. Lingkungannya tidak mendukung? Teman-temannya kompak tidak berhijab.

Lebih jauh lagi seperti trend mode yang terjadi sekarang. Anak-anak muslimah berhijab, namun perhatikan pakaiannya. Baju sekolahnya yang ketat menempel seperti kulit kedua. Bahkan hijabnya sendiri malah dipendek-pendekkan ke atas dadanya.

Disini, pemahaman yang belum lurus terjadi lagi. Fenomena masa labil anak-anak remaja yang katanya sedang mencari jati diri.

Mereka berhijab, namun bajunya pendek dan ketat.

Mereka berhijab, namun bersolek ria bak pengantin di hari resepsi.

Mereka berhijab, namun banyak sekali yg tidak selaras dengan apa itu hijab.

Mari kita pisahkan dulu antara hijab dan akhlak. Kita bicarakan saja tentang hijab.

Hijab adalah penutup kepala, yang melindungi pemakainya dari terlihatnya aurat di kepala.

Hijab adalah penutup tubuh, yang melindungi pemakainya dari terlihatnya aurat si tubuh.

Apakah baju panjang yang menutupi kulit sudah masuk kriteria? Belum.

Jadi, kalau pengertian hijabnya belum benar, maka tidak bisa semerta-merta menyalahkan " berhijab kok bajunya ketat, dandanannya menor, parfumnya merebak kemana-mana". Yang harus diluruskan pertama adalah pemahamannya. Setelah dia tahu (paham), artinya sebuah dakwah sudah sampai kepadanya. Maka siapapun dia, wajib hukumnya melaksanakan perintah agama tersebut.

Berhubung, keluarganya belum ada yang meberitahu, siapa yang harus memberitahu?

Adalah kewajiban keluarga kedua. Siapa dan dimana keluarga kedua ini? Dia adalah para guru, mereka berada di sekolah.

Jangan sampai, dirumah tidak ada yang memberitahu, di sekolah juga tidak dibilangin.

Apa mau dibiarkan saja muslimah muda, cantik, dan berpotensi ini keluar rumah tanpa pelindung? Pelindung yang memakainya diperintah langsung oleh syariat.

Tidak kan