Penghuni Transfer

Sudah berapa lama ya saya menjadi salah satu warga di komplek ODOP 1. Yang jelas, sejak terdaftar secara resmi sebagai penduduk sah komplek ODOP , blog saya menajdi terisi. Sudah berapa lama ya? Dan ternyata sampai hari ini, jumlah post di blog saya belum mencapai seratus posting. Ternyata banyak hari tersia-siakan tanpa menulis di blog. Pantesan saya merasa 'sakit jiwa' hingga berpengaruh buruk pada fisik saya.

Sudah berapa lama ya? Semenjak saya tiba-tiba mulai jarang nongol di grup dengan berbagai alasan ini itu. Entah kuliah atau pekerjaan. Atau bahkan sekali dua karena sudah blank dan tidak berniat memberi kabar apa-apa pada blog.

Sudah berapa lama ya? Semenjak komplek 1 didirikan, hingga pencapaian lanjutan didirikannya komplek ODOP 2. Satu persatu penduduknya menghilang, termasuk saya. Meski masih sebagai penduduk sah tapi jarang sekali saya mengobrol dengan teman-teman komplek.

Tidak adanya tantangan mingguan membuat saya pribadi 'nglokro'. Tidak! Itu hanya alasan saya karena saya tidak menulis dan menyalahkan hal lain. Ternyata benar kata bang Syaiha. Siapa yang mau jadi penulis, kalo engga nulis di blog kok minta ijin.

Yah, pada akhirnya para penduduk ODOP 1 diungsikan ke komplek ODOP 2 berhubung komplek akan digusur.

Saya hanya mau bilang, kalau hari-hari terakhir saya berada di komplek ODOP 1 terasa muram, gelap, dan kelabu. Ada baiknya juga saya ikut pindahan. Paling tidak hari ini saya menemukan apa kesalahan saya sebulan terakhir atau lebih. Malas dan tidak konsisten. Malas itu datang dari diri saya sendiri. Kita yang malas kenapa menyalahkan orang lain.

Masih mau jadi penulis? Ayo bayar semua 'kebobolan' di waktu yang lalu. Harusnya postingan saya sudah seratus lebih. Lalu kenapa baru segini aja. Kenapa tidak banyak yang bisa saya ceritakan kepada orang lain.

Ah, kemarin lusa baru saja saya mengajari anak-anak tentang materi akidah akhlak. Dimana terdapat sebuah doa agar terhindar dari sifat lemah dan malas. Allahumma inni a'uudzubika minal 'ajzi wal kasli. Ya allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sifat lemah dan malas. Saya malu sekali. Kemalasan saya sungguh jauh melampaui anak-anak saya.

Kata orang jawa, yang seperti ini disebut JARKONI. Yaitu : Ujar-ujar ora nglakoni. Maksudnya adalah, mengajari atau memberitahu orang lain tetapi diri sendiri tidak melakukannya. Entah kenapa teladan selau lebih nampol daripada ucapan ya. Mungkin itu sunnatullah.

Terimakasih pak ketua komplek ODOP, masih bersedia menawarkan kami pindah di komplek ODOP 2. Terimakasih teman-teman ODOP 2 yang saya yakin dengan senang hati menerima tamu-tamu baru (PD mode on). Terimakasih Allah, sampai hari ini saya masih bisa bergabung di ODOP dengan segala ketidak konsistenan saya. Allahumma inni a'uudzubika minal 'ajzi wal kasli. Aamiin.

Share this:

JOIN CONVERSATION

10 komentar:

  1. Keluarga besar ini menyenangkan mbak rinaa... Kami ODOP 2 juga manis Dan sdh jinak kug... Aman terkendali pokoke ....

    BalasHapus
  2. Selamat datang di kompleks baru :D sesama warga pindahan, jadi berasa orang baru :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya yah, harusnya ada selamatan nih. Potong kambing kek.haha

      Hapus
  3. Tambah saudara jadinya... semangat mbanya... :)

    BalasHapus
  4. Salam kenal kembali mbak rina. Kalau dulu hanya sebagai tamu. Saat ini kita satu rumah yah. Ayuk makan2 di blog. Hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayuuk, spa yg mw motong kambing nih... hehehe

      Hapus
  5. hai mbak rina.... gimana kabarnya odop sekarang? yang session 2? aku dah nggak di odop lagi sih, terlalu sibuk bah. tetep rajin posting ya? barusan tak lihat di twitter @blogodop, ternyata bang syaiha dalam sehari nggak cuma posting satu artikel. buset dah....

    suka banget sama ni doa. tersadar dah jadinya

    اللهم إني أعوذ بك من العجز والكسل

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai bang zain, bang zain sibuk banget ya. Alhamdulillah odop dkrng gabung jadi 1, kya pnya bnyak kluarga baru, tetep rame juga kya odop dulu, asik dah pokoknya. Semoga kesibukannya berkah ya bang, aamiin

      Hapus