Buku
Siapa yang tidak kenal buku? Banyak quote
bertebaran atas nama buku. Nah, apabila kalian membaca tulisan ini, kita akan
belajar bersama mengenai apa itu buku menurut wujud jasad dan ruh nya. Artinya
kita akan belajar apa itu buku secara harfiah dan istilahnya.
Dalam perwujudannya, buku merupakan salah
satu alat dokumentasi. Pada masa lampau tepatnya zaman prasejarah, kegiatan
mendokumentasikan peristiwa maupun kegiatan tulis-menulis sudah mulai muncul.
Dari zaman prasejarah, manusia sudah menggunakan simbol-simbol dengan peralatan
seadanya untuk mengabadikan peristiwa dan pesan-pesan. Mulai dengan menulis di
dinding-dinding gua menggunakan getah pohon, menggunakan lumpur, maupun
menggunakan darah binatang. Pada masa itu memang belum ada wujud buku seperti
yang kita kenal sekarang ini, akan tetapi usaha-usaha untuk mengabadikan suatu
peristiwa maupun pesan-pesan sudah terjadi.
Seiring kemajuan pola berpikir, mereka mulai
menggunakan lempengan batu sebagai ‘kertas’. Bahkan pada masa penjajahan
Belanda di Indonesia maupun masa setelah penjajahan, masyarakat Indonesia masih
menggunakan lempengan batu sebagai buku untuk melakukan kegiatan tulis menulis
di sekolah. Meski sebenarnya pada masa itu, buku yang terbuat dari kertas sudah
ditemukan. Akan tetapi, anak-anak dari kalangan tidak mampu menggunakan
lempengan batu yang dalam bahasa jawa disebut sabak, dan menggunakan
alat tulis berupa arang. Anak-anak yang bisa menggunakan kertas pada masa lalu
hanyalah anak-anak dari golongan konglomerat dan para priyayi saja.
Buku pada masa kini maupun masa lampau telah
menjadi salah satu kebutuhan pokok selain sandang, pangan dan papan. Meski
bukan termasuk barang mewah, buku merupakan kebutuhan pokok yang mudah didapatkan
oleh semua kalangan. Pada masa sekarang, kita mempunyai banyak pilihan buku.
Meskipun kita telah berada di zaman post modern yang mengandalkan teknologi
dalam kehidupan sehari-hari, pada kenyataannya kita masih memanfaatkan buku
‘manual’.
Terkadang kita dibuat bingung oleh pengertian
buku melihat begitu banyak dan pesatnya perkembangan buku itu sendiri. Jadi,
sebenarnya apa pengertian buku itu sendiri secara harfiah?
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Online,
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada
salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah
lembaran kertas pada buku disebut halaman.
Sementara itu, Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Online, bu.ku (n) lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau
kosong : kitab.[1]
Menilik dua pendapat masyhur tersebut, saya
mengambil kesimpulan bahwasanya buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi
tulisan, gambar atau kosong. Jadi, ketika belum dijilid belum bisa dinamakan
buku.
Nah, sekarang kita sudah tahu makna buku
secara harfiah. Lalu bagaimana pengertian buku secara istilah atau makna
konsepnya?. Dikarenakan keberagaman buku yang tersedia di dunia perbukuan.
Secara implisit, makna buku menjadi beragam sesuai dengan jenisnya meskipun kita
bisa menyebutnya hanya dengan ‘nama panggilan’ buku saja. Seperti contoh :
“Saya mau membeli buku Hujan karya Tere Liye”, “Saya sudah membaca buku Ilmu
Pengetahuan Alam tadi malam”, Tolong ambilkan saya Al Quran”. Ketiganya
memiliki wujud ‘buku’ yang sama, akan tetapi memiliki makna implisit yang
berbeda. Pemahaman terhadap makna ini dipengaruhi oleh pengetahuan kita dan
kebiasaan.
Meski kita hidup di jaman post modern yang
mengedepankan teknologi universal, namun keberadaan buku tetap tidak bisa tergantikan
bahkan tetap bisa mengikuti perkembangan jaman.
Di Indonesia sendiri, buku merupakan benda
langka dalam . Dalam artian, tingkat produktivitas buku dari segi kepenulisan,
percetakan, maupun konsumsi masyarakat terbilang rendah. Tentu jauh di bawah prosentase
rata-rata Negara lain. Disebut apakah buku di Negara-negara maju?
1.
Inggris
: book
2.
Belanda
: boek
3.
Italia : libro
4.
Islandia : bók
5.
Jepang : ブック (dibaca Bukku)
6.
Jerman : Buch
7.
Korea : ì±… (dibaca chaeg)
8.
Perancis : livre
9.
Yunani : βιβλίο (dibaca
vivlio)
10.
Arab : كتاب (dibaca kitaabun)
Nah, sudah pernah dengar bahasa-bahasa
demikian diatas? Saya tidak membuka kamus untuk mengetahui arti buku dalam
bahasa lain di dunia, kita bisa membuka google translate seperti yang saya
lakukan untuk menilih beberapa makna buku dalam bahasa lain.
Tingkat kemajuan sebuah Negara seimbang dengan
prosentase minat baca penduduknya. Itu artinya, pada saat ini Negara Indonesia
sudah menempati predikat yang lebih baik dari Negara ‘terbelakang’ menjadi
Negara berkembang. Jadi sudah jelas bahwa diantara banyak negara maju di dunia,
sudah tentu prosentase minat baca di negara-negara tersebut sangat tinggi. Jadi,
jika kita berharap Indonesia kelak menjadi sebuah negara maju juga, maka yang
perlu kita lakukan bukan hanya berharap. Lalu? Lakukan sesuatu, entah itu
menulis, membaca, mendengarkan atau menyebarkan buku. Dalam setiap buku
terkandung banyak sekali ilmu. Itulah kenapa buku disebut gudang ilmu, bukan
perpustakaan ilmu atau cawan ilmu? Karena sebuah gudang dapat menyimpan segala
sesuatu yang bahkan sudah sangat lama sekali usianya. Bukankah buku menjadi
salah satu tempat penyimpanan terbaik?.
***
Tugas 4 : Kelas KMO
0 komentar:
Posting Komentar